Kamis, 13 November 2014

Nutrisi Tak Cukup, Percepat Penyebaran HIV di Papua?


Saya agak terkejut walau tidak begitu kaget (lho?) melihat salah satu berita di VoA News tentang kelangkaan pangan yang bisa memperparah wabah HIV dan AIDS. Menurut saya,  masalah ini bukan hanya berlangsung di Afrika atau beberapa tempat lain yang disebutkan dalam berita itu (San Fransisco dan Amerika Utara) tetapi juga bisa ditemui di Indonesia khususnya di Papua. Mengapa Papua? Kondisi Papua saat ini sangat memprihatinkan. Isu besar penyebaran HIV dan AIDS sangat mencolok. Prevalensi rata-rata sebesar 2,4%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Itu baru prevalensi rata-rata. Prevalensi lebih tinggi bisa ditemukan di daerah pesisir sulit 3,2% dan pegunungan sebesar 2,9% (Sumber: STHP Papua 2006).   
HIV dan AIDS dan gizi sangat terkait erat. Kaitannya bisa dua arah. Yaitu HIV dan AIDS mempengaruhi status gizi seseorang menjadi buruk atau sebaliknya status gizi seseorang yang rentan mengakibatkannya terinfeksi HIV. Gizi buruk dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan memberikan kontribusi pada percepatan full-blown AIDS. Di lain pihak, HIV dan AIDS itu sendiri dapat menyebabkan kekurangan gizi. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Akibatnya, orang yang HIV-positif dapat menjadi rentan terhadap periode sakit berulang yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi nafsu makan mereka dan mengganggu penyerapan nutrisi. Infeksi juga meningkatkan kebutuhan tubuh akan nutrisi penting. Banyak orang yang terinfeksi HIV tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi tambahan dan menjadi lemah dan kurang gizi. Di Papua khususnya di wilayah pegunungan tengah, masalah nutrisi atau kecukupan gizi menjadi masalah penting tatkala melihat pola makan sehari-hari mereka. Setiap hari hipere (ubi jalar) menjadi andalan masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Pemberian Makanan Tambahan (dok. pribadi)
Diet yang memadai dan seimbang merupakan komponen penting dari pelayanan dasar bagi orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Mengingat kurangnya fasilitas medis dan obat-obatan untuk AIDS di sebagian besar negara-negara berkembang yang terkena dampak apalagi di daerah seperti Papua pegunungan, sangat penting bahwa upaya yang kuat untuk mencapai dan mempertahankan nutrisi yang baik untuk orang yang terinfeksi HIV harus dilakukan sebagai prioritas atau langkah utama. Tingginya prevalensi HIV di Papua ditengarai akibat kurangnya pengetahuan tentang HIV dan AIDS yang menyebabkan tingginya perilaku seks bebas, usia yang lebih dini dalam melakukan hubungan seks (15 tahun), serta tuntutan ekonomi yang memicu commercial seks (seks dengan bayaran).[1]
HIV dan AIDS serta kematian yang terkait dengannya adalah penyebab utama atau kontributor terhadap kerawanan pangan rumah tangga. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa penyakit ini biasanya menyerang para anggota rumah tangga yang paling produktif. Ketika para pencari nafkah menjadi sakit, rumah tangga tidak hanya harus mengelola kurangnya tenaga kerja dan pendapatan, tetapi juga harus mengelola hilangnya tenaga kerja yang harus merawat orang sakit tersebut. AIDS umumnya ditandai dengan periode berulang dari penyakit yang mengakibatkan hilangnya tenaga kerja dan pendapatan yang mengakibatkan biaya perawatan kesehatan juga meningkat.
Bakar batu, tradisi saat buka kebun (dok. pribadi)
Di daerah pedesaan, produksi pertanian cenderung bergantung pada tenaga kerja. Sedangkan tenaga kerja biasanya hanya terkonsentrasi pada periode tertentu setiap tahunnya. Contoh: di pegunungan tengah Papua, Wamena misalnya, tenaga kerja biasanya terkonsentrasi pada musim tanam dan musim panen. Keadaan sakit atau pemakaman selama masa tersebut mungkin berarti bahwa seluruh atau sebagian dari waktu penanaman, musim tanam atau panen tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat juga akhirnya sangat berkurang.
Ketika seorang anggota rumah tangga dewasa meninggal, orang tua yang masih hidup, kakek-nenek, kerabat dan bahkan anak-anak sendiri harus membantu memenuhi ketersediaan makanan dalam rumah tangga, pendapatan dan perawatan untuk anak yang membutuhkan, menjadi suatu tugas yang sering terlalu banyak bagi mereka untuk ditangani. Putus asa untuk bertahan hidup, dapat mendorong beberapa anggota rumah tangga untuk bertukar seks untuk uang, makanan, barang atau jasa, atau untuk meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan. Hal ini menghadapkan mereka untuk risiko yang lebih besar terhadap infeksi HIV. Kesulitan finansial ini memacu tingginya angka pekerja seks jalanan.[2]
Saat ini, kebanyakan yatim piatu dengan AIDS dirawat melalui jaringan keluarga. Namun dengan meningkatnya jumlah kasus HIV dan AIDS tetap saja akan meningkatkan jumlah anak-anak yang akan berakhir hidup di jalanan tanpa perawatan atau dukungan yang memadai. Seiring dengan waktu anak-anak inipun berpotensi menjadi pekerja seks jalanan pula.
Dampak epidemi pada individu, masyarakat atau suatu lembaga sangat terkait pada kapasitas mereka untuk mengatasi (ability to cope). Tahap dan pola penyebaran HIV dan AIDS di suatu negara juga penting dalam menganalisis kemampuan untuk mengatasi ini. Pada tahap awal, misalnya, ketika prevalensi HIV rendah, hanya sedikit dampak yang dirasakan pada rumah tangga dan masyarakat. Ketika prevalensi HIV semakin meningkat, virus mulai menyebar ke kelompok mobile dan berisiko tinggi. Dampaknya paling benar-benar dirasakan ketika sejumlah besar orang telah terinfeksi HIV dan kematian karena AIDS mulai meningkat.
Kombinasi intervensi dan bagaimana intervensi tersebut akan diimplementasikan akan berbeda tergantung dari tahap epidemi di daerah tersebut. Respon terhadap krisis HIV dan AIDS yang sudah ada, akan secara fundamental berbeda intervensinya dari mempersiapkan krisis yang mungkin timbul.
Di bawah ini adalah contoh dari beberapa intervensi yang dapat dilakukan di Papua yang bertujuan untuk melindungi dan memperbaiki gizi dan keamanan pangan di antara rumah tangga terdampak HIV. Daftar ini bukan daftar terlengkap tetapi hanya bertujuan untuk memberikan gambaran metode mencoba-dan-teruji  (tried and tested) yang dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi kepada para pemangku kepentingan apa yang secara layak dapat dilakukan di sektor pangan dan pertanian.
Melakukan Peningkatan Kesadaran (raising awareness)
Kesadaran perlu dibangun terutama tentang hubungan antara HIV dan AIDS, kerawanan pangan dan kekurangan gizi di antara orang-orang yang terlibat dalam perumusan kebijakan dan program, orang yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan proyek agar mereka bisa:
  1. Meninjau dan memasukkan HIV dan AIDS dalam kebijakan pembangunan yang ada, baik itu di level program atau proyek;
  2. Meninjau dan memasukkan tujuan keamanan pangan dan gizi  dalam kebijakan, program dan proyek yang berhubungan dengan HIV dan AIDS.
Perawatan Gizi bagi Orang yang Hidup dengan HIV dan AIDS
Mengingat dampak gizi yang baik pada kualitas hidup dan harapan pada orang yang hidup dengan HIV dan AIDS, program yang meningkatkan akses fisik ke pangan yang bergizi cukup hingga baik dalam kuantitas dan kualitas sangat diperlukan. Ini termasuk program berkebun di rumah (kebun gizi) atau intervensi pertanian lainnya yang dapat menghasilkan berbagai bahan makanan yang dibutuhkan dengan cara yang hemat biaya.
Karena rumah tangga sering kehabisan sumber daya produktif setelah full-blown AIDS, bank makanan lokal dan bantuan pangan dari luar mungkin diperlukan ketika keluarga tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Perawatan gizi/ nutrisi juga melibatkan pendidikan gizi utama dan upaya komunikasi melalui komunitas yang ada dan organisasi perawatan berbasis rumah, atau bisa melalui media radio khususnya pedesaan. Komunikasi dan program pendidikan dan pelatihan berbasis komunitas perlu dikembangkan dan dipelihara.
Mata Pencaharian dan Dukungan Keamanan Pangan untuk Rumah Tangga Terdampak HIV dan AIDS
Intervensi (bisa digabung dengan bantuan pangan), diperlukan untuk membantu rumah tangga yang terkena HIV dan AIDS. Intervensi ini mungkin termasuk bagaimana meningkatkan produksi pangan pendukung dan diversifikasi pangan.
Intervensi ini mungkin tergantung pada tipe rumah tangga: misalnya, rumah tangga dengan yatim piatu atau tanpa kepala keluarga, perlu lebih banyak dukungan dan bantuan langsung. Perempuan sebagai kepala keluarga sering perlu dilindungi untuk peningkatan akses terhadap alat-alat produksi, sedangkan rumah tangga yang membina anak yatim dapat mengambil manfaat dalam peningkatan akses ke keuangan mikro, dan lain-lain.
Sistem Dukungan dan Kepedulian akan Mata Pencaharian Berbasis Masyarakat
Karena rumah tangga terdampak HIV dan AIDS sangat tergantung pada organisasi berbasis masyarakat untuk perawatan dan dukungan, kapasitas organisasi-organisasi ini perlu diperkuat dan didirikan (jika belum ada). Mereka perlu dipromosikan dalam masyarakat di mana mereka belum ada. Kapasitas fisik organisasi perawatan lokal (seperti mutual-help groups dan panti asuhan di daerah perkotaan) yang memberikan perawatan gizi dan bantuan makanan juga perlu diperkuat.
Mengingat tingginya pergantian relawan dalam masyarakat, program-program pelatihan yang diadaptasi secara lokal pada perawatan gizi dan bantuan makanan untuk orang yang hidup dengan atau terpengaruh oleh HIV dan AIDS perlu dibentuk.
Akses ke pendidikan, keterampilan hidup, dan pelatihan kejuruan
Dalam kenyataan sering ditemukan banyak anak yatim piatu dan anak-anak rentan tidak dapat bersekolah, bahkan ketika ada program insentif, dan hanya sedikit yang menerima pendidikan di luar tingkat dasar. Padahal mereka memiliki kebutuhan jangka panjang, termasuk kebutuhan keterampilan hidup dan pendidikan kejuruan, khususnya yang berkaitan dengan gizi, pangan dan pertanian. Oleh karena itu penting untuk memberikan pendidikan dan pelatihan semacam itu baik melalui jalur formal dan informal.
Saya berharap mudah-mudahan contoh intervensi tersebut dapat diterapkan di Papua khususnya di wilayah pegunungan tengah. Semoga!

Di Kediri, 990 Orang Terjangkit HIV/AIDS

NASIONAL

Di Kediri, 990 Orang Terjangkit HIV/AIDS

Yang terpantau menjalani pemeriksaan hanya 141 orang, 850 orang tidak terpantau

ddd
Senin, 7 Desember 2009, 08:42
Demo hari Aids sedunia
Demo hari Aids sedunia (Antara/Yusran Ucang)
SURABAYA POST - Jumlah orang yang diduga terjangkit virus HIV-AIDS (ODHA) di Kabupaten Kediri disinyalir terus meningkat. Hasil dari pantauan Dinas Kesehatan sampai akhir November 2009 tercatat sekitar 990 orang yang diduga mengidap virus HIV-AIDS. Dari jumlah itu yang terpantau untuk menjalani pemeriksaan rutin hanya 141 orang. Sisanya sekitar 850 orang tidak jelas tempatnya.

Menurut Kasi Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P2PL) Dinkes, Nur Munawaroh, banyaknya ODHA yang tidak terpantau ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan di VCT (Voluntary Counseling and Testing) yang disediakan secara rutin. “Mereka yang pernah kami tangani, sepertinya merasa sudah sehat dan enggan memeriksakan kondisinya. Karena itu, kami juga merasa kesulitan untuk memantaunya,” katanya Senin (7/12).

Ratusan ODHA yang sampai kini belum terdeteksi, katanya, sebagian besar adalah pelanggan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi. Kemudian untuk menekan jumlah ODHA yang belum terdeteksi, pihaknya secara proaktif mencari ke masyarakat. “Kami menggunakan metode sosialisasi untuk menjaring penderita yang belum terdeteksi. Supaya mereka sadar dan segera memeriksakan diri,” ujar Munawaroh.

Dalam empat bulan terakhir, jumlah ODHA di Kabupaten Kediri meningkat sekitar tiga kasus, sejak akhir Agustus hingga akhir November 2009. “Pada saat Agustus ada sebanyak 139 kasus dan pada akhir November tercatat 141 kasus,” kata dia.

Faktor meningkatnya penularan virus mematikan itu yang paling tinggi disebabkan penggunaan jarum suntik secara bergantian dan hubungan seks secara bebas.

Ketua LSM Suara Nurani (Suar) yang menanganan ODHA, Sanusi mengatakan, hasil survei yang dilakukan, tercatat sekitar 990 orang yang tertular HIV-AIDS. Sekitar 141 orang yang terdeteksi dan telah memeriksakan diri ke klinik VCT. Sedangkan lainnya belum diketahui keberadaannya.

Mengerikan,,Inilah Ciri-Ciri Orang Terkena HIV/AIDS

HIV adalah salah satu virus yang mematikan dan tidak dapat disembuhkan. HIV pada umumnya disebabkan oleh hubungan sex yang sering berganti2 dengan kata lain penyajkit kutukan...

APAKAH ANDA MENGALAMI GEJALA SEPERTI INI ???
JIKA YA BERARTI ANDA TINGGAL TUNGGU HARI KEMATIAN ANDA SAJA???....Hati - Hati!!!










Semoga yang melihat gambar ini bisa membuatnya belajar dari arti pengalaman yang ada....

Cara Penularan virus HIV AIDS



1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.
2. Melalui cairan semen, air mani (sperma). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb
3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.
4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb. 
Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya :

1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

Demam Berdarah

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue adalah salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.


Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).
Gejala dan tanda – tanda terserang Demam berdarah
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang. Selain itu tanda dan gejala lainnya adalah sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
  • Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
  • Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
  • Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
  • Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
Pencegaha Demam berdarah
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal – hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
  1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
  2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
  3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
  4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi
Cara pengobatan pada penderita demam berdarah
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
  • Paracetamol membantu menurunkan demam
  • Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
  • Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

Stroke


Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Strok adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, “serangan jantung”. strok terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.
Patofisiologi
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Strok semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan strok. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri. Strok juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan strok. Tekanan darah rendah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Strok bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau gangguan irama jantung.
Stroke ada dua macam.
Jenis yang pertama disebut ischemic stroke, merupakan jenis stroke yang lebih banyak terjadi.
Ischemic stroke terjadi jika aliran darah ke otak terhambat atau tersumbat.
Aterosklerosis, yaitu keadaan di mana terjadi pengkakuan dan penyempitan pembuluh darah karena bertumpuknya zat-zat lemak di dinding pembuluh darah, merupakan salah satu penyebab utama ischemic stroke.
Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan pasokan nutrisi ke otak akan berkurang.
Selain itu, endapan zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi.
Jenis yang kedua disebut haemorrhagic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak.
Haemorrhagic stroke umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi.
Hampir 70 persen kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah rentan pecah.
Namun demikian, hemorrhagic stroke juga dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi.
Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional.
Pecahnya pembuluh darah di suatu tempat di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan akhirnya mati.
Darah yang tersembur dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat merusak sel-sel otak yang berada di sekitarnya.
Walaupun terjadi lebih jarang dari ischemic stroke, hanya 20 persen dari kasus stroke yang terjadi, namun haemorrhagic stroke lebih serius tingkat bahayanya dibandingkan ischemic stroke.
Apakah stroke dapat disebabkan faktor keturunan?
Para ahli kesehatan meyakini, ada hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara langsung.
Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan.
Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan.
Banyaknya kasus stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya hidup, dan watak yang hampir sama.
Makanan bersantan asal tidak berlebihan sebetulnya tidak berbahaya.
Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak, terutama lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan buah-buahan segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke.
Cepat marah, panik, dan stres, apalagi perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan melipat gandakankemungkinan Anda terkena stroke.
Data penelitian mengenai pengobatan stroke hingga kini masih belum memuaskan walaupun telah banyak yang dicapai, hasil akhir pengobatan kalau tidak meninggal hampir selalu meninggalkan kecacatan. Agaknya pengobatan awal/dini serta pencegahan sangat bermanfaat, akan tetapi harus disertai dengan pengenalan dan pemahaman stroke pada semua lapisan dan komunitas dalam masyarakat.
Tanda-tanda munculnya serangan stroke
Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat difahami.
Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.
Tanda-tanda serangan stroke :
  • Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja.
  • Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti.
  • Satu mata atau kedua mata mendadak kabur.
  • Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan.
  • Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya.
Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;
  • Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah.
  • Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak.
Adapun, untuk menghindari stroke seseorang bisa melakukan tindakan pencegahan termasuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat.
Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan guna menghindarkan diri dari serangan stroke.
  1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan ini dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah Anda menjadi mudah menggumpal.
  2. 2. Periksakan tensi darah secara rutin. Tekanan darah yang tinggi bisa membuat pembuluh darah Anda mengalami tekanan ekstra. Walaupun tidak menunjukkan gejala, ceklah tensi darah secara teratur.
  3. Kendalikan penyakit jantung. Kalau Anda memiliki gejala atau gangguan jantung seperti detak yang tidak teratur atau kadar kolesterol tinggi, berhati-hatilah karena hal itu akan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Mintalah saran dokter untuk langkah terbaik.
  4. 4. Atasi dan kendalikan stres dan depresi. Stres dan depresi dapat menggangu bahkan menimbulkan korban fisik. Jika tidak teratasi, dua hal ini pun dapat menimbulkan problem jangka panjang.
  5. 5. Makanlah dengan sehat. Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah.
  6. Kurangi garam. Karena garam akan mengikatkan tekanan darah.
  7. Pantau berat badan Anda. Memiliki badan gemuk atau obesitas akan meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes, dan semuanya dapat memicu terjadinya stroke.
  8. Berolahraga dan aktif. Melakukan aktivitas fisik secara teratur membantu Anda menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.
  9. Kurangi alkohol. Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan darah tinggi.
  10. Up date pengetahuan Anda. Dengan mengikuti perkembangan informasi tentang kesehatan, banyak hal penting yang diperoleh guna menghindari kemungkinan atau menekan risiko stroke. Berhati-hatilah, beragam hormon termasuk pil dan terapi penggantian hormon HRT diduga dapat membuat darah menjadi kental dan cenderung mudah menggumpal.

Hepatitis


Hati adalah organ terbesar kedua di dalam tubuh. Itu di bagian atas rongga abdominal dan di sebelah kanan bawah diafragma sehingga dilindungi oleh ribs. Beratnya mencapai 3 pon dan dibagi menjadi lobes utama, kanan dan kiri.
Istilah Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
Penyebab hepatitis
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Hepatitis karena virus
Hepatitis A. Penyakit ini sering pula dikenal dengan penyakit kuning.
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.
Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang pernah terinfeksi hepatitis A jika sembuh akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari. Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
Hepatitis B.
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.


Hepatitis C.
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.




Hepatitis D.
Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.





Hepatitis E.
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.


Hepatitis F. Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G. Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik.
Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
  • Virus Mumps
  • Virus Rubella
  • Virus Cytomegalovirus
  • Virus Epstein-Barr
  • Virus Herpes
Pengobatannya
Hati harus berfungsi dengan baik agar dapat menguraikan sebagian besar obat. Obat yang tidak menyebabkan gangguan apa pun pada waktu hati kita sehat dapat membuat kita sakit berat bila kita mengalami hepatitis. Ini juga berlaku untuk alkohol, aspirin, jamu-jamuan, dan narkoba. Sebaiknya kita memberi tahu dokter mengenai semua obat, jamu atau pun suplemen yang kita pakai.
Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati hepatitis berinteraksi dengan ARV. Dokter kita harus memperhatikan semua obat yang kita pakai.

Obesitas


Makanan sangatlah penting bagi setiap makhluk hidup. Karena makanan adalah sumber energi bagi kita untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Tetapi makan dapat menjadikan hal yang berbahaya bagi kita jika hal itu kita lakukan berlebihan. Sering kita mendengar kata obesitas.

Obesitas, atau yang lebih dikenal dengan kegemukan, secara ilmiah adalah penimbunan lemak yang berlebihan daripada kebutuhan normal tubuh. Tetapi, permasalahan obesitas ini tak hanya dialami kaum perempuan. Kaum lelaki pun banyak yang berhadapan dengan permasalahan ini. Memiliki tubuh ramping, langsing, dan sempurna tak lagi dambaan kaum perempuan semata. Keinginan tampil sempurna menjadi impian setiap orang.
Sesungguhnya obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese), yang mana kondisi ini disebabkan adanya penumpukan jaringan lemak khusus yang disimpan tubuh (adipocytes). Dengan kata lain, obesitas adalah keadaan di mana seseorang memiliki berat badan lebih berat jika dibandingkan dengan berat idealnya.

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
  • Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
  • Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
  • Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang
serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti denganmakan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
  • Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
    1. Hipotiroidisme
    2. Sindroma Cushing
    3. Sindroma Prader-Willi
    4. Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
  • Obat-obatan. Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
  • Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
  • Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Obesitas juga memicu berbagai jenis penyakit serius. Umumnya penyakit dengan risiko tinggi yang berakibat pada kematian, seperti kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi, dan jantung.
Dalam perbandingan normal antara lemak tubuh dan berat badan, pria memiliki kadar yang berkisar 18-23%. Sedangkan wanita berkisar 25-30%. Ini menunjukkan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang lebih banyak daripada lelaki.
Untuk mengatasi obesitas, bisa dilakukan dengan cara mengubah pola makan atau yang biasanya dikenal dengan diet dan melakukan olahraga yang teratur. Tetapi, sebaiknya hal itu dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter. Kenapa? Hal itu diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya obesitas. Terkadang, dalam melakukan diet dan olahraga tersebut, seseorang memerlukan obat untuk membantu tubuh menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru itu.

Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit manusia dan hewan dari kuman dan disebabkan kuman Leptospira yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang terkena.


Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1886 oleh Adolf  Weil dengan gejala panas tinggi disertai beberapa gejala saraf serta pembesaran hati dan limpa. Penyakit dengan gejala tersebut di atas oleh Goldsmith (1887) disebut sebagai Weil’s Disease. Pada tahun 1915 Inada berhasil membuktikan bahwa “Weil’s Disease” disebabkan oleh bakteri Leptospira icterohemorrhagiae
Gejala Leptospirosis dini  umumnya adalah demam, sakit kepala parah, nyeri otot, merah, muntah dan mata merah. Aneka gejala ini bisa meniru gejala penyakit lain seperti selesma, jadi menyulitkan diagnosa. Malah ada penderita yang tidak mendapat semua gejala itu.
Gejala kliknis
Masa inkubasi Leptospirosis pada manusia yaitu 2 – 26 hari . Infeksi Leptospirosis mempunyai manifestasi yang sangat bervariasi dan kadang tanpa gejala, sehingga sering terjadi kesalahan diagnosa. Infeksi L. interrogans dapat berupa infeksi subklinis yang ditandai dengan flu ringan sampai berat, Hampir 15-40 persen penderita terpapar infeksi tidak bergejala tetapi serologis positif . Sekitar 90 persen penderita jaundis ringan, sedangkan 5-10 persen jaundis berat yang sering dikenal sebagai penyakit Weil. Perjalanan penyakit Leptospira terdiri dari 2 fase, yaitu fase septisemik dan fase imun. Pada periode peralihan fase selama 1-3 hari kondisi penderita membaik. Selain itu ada Sindrom Weil yang merupakan bentuk infeksi Leptospirosis yang berat.
Fase Septisemik dikenal sebagai fase awal atau fase leptospiremik karena bakteri dapat diisolasi dari darah, cairan serebrospinal dan sebagian besar jaringan tubuh. Pada stadium ini, penderita akan mengalami gejala mirip flu selama 4-7 hari, ditandai dengan demam, kedinginan, dan kelemahanotot. Gejala lain adalah sakit tenggorokan, batuk, nyeri dada, muntah darah, nyeri kepala, takutcahaya, gangguan mental, radang selaput otak (meningitis), serta pembesaran limpa dan hati.
Fase Imun sering disebut fase kedua atau leptospirurik karena sirkulasi antibodi dapat dideteksi dengan isolasi kuman dari urin, dan mungkin tidak dapat didapatkan lagi dari darah atau cairan serebrospinalis. Fase ini terjadi pada 0-30 hari akibat respon pertahanan tubuh terhadap infeksi. Gejala tergantung organ tubuh yang terganggu seperti selaput otak, hati, mata atau ginjal.
Jika yang diserang adalah selaput otak, maka akan terjadi depresi, kecemasan, dan sakit kepala. Pada pemeriksaan fungsi hatididapatkan jaundis, pembesaran hati (hepatomegali), dan tanda koagulopati. Gangguan paru-paru berupa batuk, batuk darah, dan sulit bernafas. Gangguan hematologi berupa peradarahan dan pembesaran limpa (splenomegali). Kelainan jantung ditandai gagal jantung atau perikarditis. Meningitis aseptik merupakan manifestasi klinis paling penting pada fase imun.
Leptospirosis dapat diisolasi dari darah selama 24-48 jam setelah timbul jaundis. Pada 30 persen pasien terjadi diare atau kesulitan buang air besar (konstipasi), muntah, lemah, dan kadang-kadang penurunan nafsu makan. Kadang-kadang terjadi perdarahan di bawah kelopak mata dan gangguan ginjal pada 50 persen pasien, dan gangguan paru-paru pada 20-70 persen pasien.
Gejala juga ditentukan oleh serovar yang menginfeksi. Sebanyak 83 persen penderita infeksi L. icterohaemorrhagiae mengalami ikterus, dan 30 persen pada L. pomona. Infeksi L. grippotyphosa umumnya menyebabkan gangguan sistem pencernaan. Sedangkam L. pomonaatau L. canicola sering menyebabkan radang selaput otak (meningitis).

Sindrom Weil adalah bentuk Leptospirosis berat ditandai jaundis, disfungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru-paru, dan diathesis perdarahan. Kondisi ini terjadi pada akhir fase awal dan meningkat pada fase kedua, tetapi bisa memburuk setiap waktu. Kriteria penyakit Weil tidak dapat didefinisikan dengan baik. Manifestasi paru meliputi batuk, kesulitan bernafas, nyeri dada, batuk darah, dan gagal napas. Disfungsi ginjal dikaitkan dengan timbulnya jaundis 4-9 hari setelah gejala awal . Penderita dengan jaundis berat lebih mudah terkena gagal ginjal, perdarahan dan kolap kardiovaskular. Kasus berat dengan gangguan hati dan ginjal mengakibatkan kematian sebesar 20-40 persen yang akan meningkat pada lanjut usia.
Cara penularannya
Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urin(air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan. Kemampuan Leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam airmenjadi salah satu faktor penentu utama ia dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru.Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir. Gerakan bakteri memang tidak mempengaruhi kemampuannya untuk memasuki jaringan tubuh namun mendukung proses invasi dan penyebaran di dalam aliran darah induk semang.
Di Indonesia, penularan paling sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir. Keadaan banjir menyebabkan adanya perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri Leptospiraberkembang biak. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung. Sejauh ini tikus merupakan reservoir dan sekaligus penyebar utama Leptospirosis karena bertindak sebagai inang alami dan memiliki daya reproduksi tinggi. Beberapa hewan lain seperti sapi, kambing,domba, kuda, babi, anjing dapat terserang Leptospirosis, tetapi potensi menularkan ke manusia tidak sebesar tikus.
Bentuk penularan Leptospira dapat terjadi secara langsung dari penderita ke penderita dan tidak langsung melalui suatu media . Penularan langsung terjadi melalui kontak dengan selaput lendir (mukosa) mata (konjungtiva) , kontak luka di kulit, mulut, cairan urin, kontak seksual dan cairan abortus (gugur kandungan). Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi .
Penularan tidak langsung terjadi melalui kontak hewan atau manusia dengan barang-barang yang telah tercemar urin penderita, misalnya alas kandang hewan, tanah, makanan, minuman dan jaringan tubuh. Kejadian Leptospirosis pada manusia banyak ditemukan pada pekerja pembersih selokan karena selokan banyak tercemar bakteri Leptospira. Umumnya penularan lewat mulut dan tenggorokan sedikit ditemukan karena bakteri tidak tahan terhadap lingkungan asam.
Cara pengobatannya
Kalau Anda terserang leptospirosis, itu bukan berarti akhir dari segalanya. Leptospirosis bukan penyakit ganas. Obatnya mudah didapat dan murah. Hanya saja di awal-awal kasusnya mungkin luput didiagnosis.
Selain antibiotika golongan penicilline, kuman juga peka terhadap streptomycine, chloramphenicol dan erythromycine. Harga jenis antibiotika klasik ini tergolong tidak tinggi, selain mudah didapat, bahkan di Puskesmas sekali pun.
Jika diobati selagi masih dini, prognosis leptospirosis umumnya baik.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Antara lain dengan menjaga kebersihan lingkungan. Tempat-tempat yang kemungkinan bisa dijadikan tempat bersarangnya tikus, segera dibersihkan agar tak ada tempat sedikitpun untuk berkembangbiaknya bakteri leptospira yang mematikan.
Kuman leptospira ini mampu bertahan hidup bulanan di air dan tanah, dan mati oleh desinfektans seperti lisol. Maka upaya “lisolisasi” seluruh permukaan lantai, dinding, dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air kotor banjir yang mungkin sudah berkuman leptospira, dianggap cara mudah dan murah mencegah “mewabah”-nya leptospirosis.
Selain sanitasi sekitar rumah dan lingkungan, higiene perorangannya dilakukan dengan menjaga tangan selalu bersih . Selain terkena air kotor , tangan tercemar kuman dari hewan piaraan yang sudah terjangkit penyakit dari tikus atau hewan liar. Hindari berkontak dengan kencing hewan piaraan. Biasakan memakai pelindung, seperti sarung tangan karet sewaktu berkontak dengan air kotor, pakaian pelindung kulit, beralas kaki, memakai sepatu bot, terutama jika kulit ada luka, borok, atau eksim. Biasakan membasuh tangan sehabis menangani hewan, ternak, atau membersihkan gudang, dapur, dan tempat-tempat kotor.

WANITA SEXSI TERKENA VIRUS AIDS

“Acquired Immune Deficiency Syndrome” ataupun Sindrom Kurang Daya Tahan Melawan Penyakit.


Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah .
mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)’ dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

Cara Penyabaran penyakit AIDS:
  • Perhubungan seks tanpa kondom
  • Transfusi darah yang tercemar
  • Jarum suntik yang tercemar
  • Infeksi pada bayi dan anak pada ibu yang mengidap HIV
Beberapa pencegahan AIDS :
-. Tidak berganti-ganti pasangan seksual
-. Pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan terhadap jarum suntik yang diulang
-. Dengan formula A-B-C :
  1. ABSTINENSIA artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
  2. BE FAITHFUL artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja.
  3. CONDOM artinya pencegahan dengan menggunakan kondom

Buah dan Sayuran Yang Banyak Mengandung Vitamin A

Posted on by 3 Comments ↓
Buah dan sayuran vitamin AVitamin A adalah salah satu vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Vitamin A memiliki peran yang penting bagi kesehatan indera penglihatan dan daya tahan tubuh yang baik. Tubuh memerlukan vitamin A agar tetap sehat dan tidak mudah sakit. Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin A bisa ditemukan baik pada makanan nabati maupun hewani. Pada makanan nabati, vitamin A banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A misalnya buah apel, buah pisang, pepaya, kesemek, serta strawberry. Sayuran yang banyak mengandung vitamin A misalnya tomat, wortel, kangkung, terong, labu kuning, semanggi, kacang panjang, dan rumput laut. Pada biji-bijian, vitamin A banyak terdapat pada kacang merah dan kacang ercis. Sedangkan makanan hewani yang mengandung vitamin A misalnya minyak ikan, susu, keju, hati, dan telur. 

Buah-buahan yang mengandung vitamin A

Beberapa buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A diantaranya adalah :

Apel

Buah apel banyak mengandung vitamin. Misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9 dan vitamin C. Buah apel juga banyak mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc. Selain vitamin dan mineral, buah apel banyak mengandung serat, sehingga apel cocok untuk orang yang sedang diet. Serat bisa menunda rasa lapar datang lebih cepat. Serat berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat di dalam tubuh sebelum akhirnya dibuang.

Pisang

Pisang merupakan salah satu buah yang banyak mengandung vitamin A. Buah pisang sangat baik bagi kesehatan tubuh, dan sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat. Salah satu kelebihan pisang yaitu mudah dicerna, sehingga pisang merupakan sumber tenaga yang cepat dan baik. Selain itu, pisang juga dapat membantu menghilangkan rasa capek setelah bekerja atau berolah raga.

Pepaya

Pepaya mengandung sejumlah vitamin, salah satunya adalah vitamin A. Buah pepaya bermanfaat mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan meningkatkan kekebalan. Pohon pepaya termasuk pohon yang memiliki banyak manfaat. Selain buah dan daunnya, biji pepaya juga sangat baik untuk membantu menyembuhkan masalah pencernaan. Kandungan antiseptiknya membantu menjaga sistem pencernaan dari bakteri.

Sayuran yang banyak mengandung vitamin A

Selain buah-buahan, vitamin A juga banyak ditemukan dalam sayuran. Sayuran yang mengandung vitamin A sebaiknya tidak dimasak terlalu lama agar kandungan vitamin A-nya hilang. Sayuran yang banyak mengandung vitamin A misalnya sebagai berikut :

Tomat

Tomat adalah buah yang “aneh”. Orang banyak yang lebih suka menggolongkan tomat sebagai “sayuran” daripada sebagai “buah”. Apapun, tomat adalah buah yang banyak mengandung vitamin A dan juga vitamin C. Kandungan vitamin A nya mencapai 1600 IU, sehingga tomat sangat baik untuk kesehatan mata. Sedangkan kandungan vitamin C pada tomat dapat mencapai 35 mg. Tomat yang berukuran sedang, sedikitnya terkandung 30 kalori di dalamnya. Tomat juga sangat baik untuk memelihara kesehatan gusi dan mempercepat kesembuhan luka.
Menurut seorang dokter spesialis nutrisi, tomat mengandung berbagai zat yang berguna bagi tubuh. Misalnya, protein, fosfor, zat besi, belerang, vitamin A, vitamin B1, vitamin C dan betakaroten jenis likopen.

Wortel

Wortel sudah lama terkenal sebagai sayuran yang banyak mengandung vitamin A. Wortel sangat baik bagi kesehatan indera penglihatan. Selain itu, wortel juga dapat menurunkan hipertensi dan mengurangi nyeri saat menstruasi. Wortel juga bisa untuk menghaluskan kulit wajah karena wortel pun ternyata dapat dibuat sebagai masker wajah.

Bayam

Bayam merupakan sumber vitamin A yang baik. Bayam mengandung beta karoten yang hampir setara dengan wortel. Selain itu, bayam juga mengandung zat besi yang tinggi. Bayam yang berwarna tua sangat baik bagi kesehatan mata. Manfaat bayam lainnya misalnya melawan infeksi yang menyerang tubuh, memicu pertumbuhan, sebagai antioksidan, dan bermanfaat bagi ibu hamil dan menyusui. Bagi yang sedang bermasalah dengan ginjal dapat mengkonsumsi bayam dengan cara direbus.

Labu kuning

Labu kuning banyak mengandung vitamin A dan baik bagi kesehatan pencernaan. Labu kuning banyak dijumpai saat bulan Ramadhan dan banyak dimanfaatkan untuk berbuka puasa.

Cabai Merah

Ini cukup mengagetkan. Cabe merah ternyata banyak mengandung vitamin A. Selama ini cabe merah banyak dikenal hanya karena rasanya yang pedas, sebagai bumbu dapur dan untuk menghangatkan tubuh.

Makanan lain yang mengandung vitamin A

Selain buah-buahan dan sayuran, makanan lain yang mengandung banyak vitamin A adalah jenis makanan hewani seperti minyak ikan, susu, keju, telur, dan yogurt.
Yang perlu diperhatikan, kita sebaiknya menkonsumsi makanan ini secara proporsional. Sebab, mengkonsumsi secara berlebihan hanya akan mengganggu kesehatan dan bahkan menimbulkan penyakit.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A tentu baik untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh. Namun, vitamin A sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.  Mengkonsumsi vitamin A yang berlebihan malahan kontraproduktif bagi kesehatan itu sendiri. Misalnya kulit jadi kering dan tidak sehat, bahkan mual dan muntah-muntah.

Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

Posted on by 11 Comments ↓

penyebab, gejala, dan pencegahan hiv aids 

Pengertian penyakit HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau syndrome penurunan kekebalan tubuh yang di dapat, adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit HIV/AIDS merujuk pada keadaan seseorang yang tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga berbagai macam penyakit dapat menyerang dan sangat sulit untuk disembuhkan. Hampir semua penderita AIDS berakhir dengan kematian, karena hingga saat ini penyakit AIDS belum ada obatnya.
Penderita penyakit AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan. Pada awal tahun 2004 ada enam propinsi yang diprioritaskan berhubung tingginya jumlah kasus HIV/AIDS, yaitu Jakarta, Papua, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat dan Riau. Kemudian pada akhir 2004 bertambah enam propinsi lagi yaitu Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Banten.
Penyakit AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Namun tidak semua orang yang terinfeksi HIV akan mengalami gejala AIDS. AIDS dapat ditularkan lewat hubungan seksual, persalinan dan menyusui, dan kontak darah dengan penderita. 

Gejala infeksi HIV/AIDS

Gejala infeksi tahap awal

Sebagian besar orang yang terkena infeksi HIV tidak menyadari adanya gejala infeksi HIV tahap awal. Karena, tidak ada gejala mencolok yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal, bahkan mungkin sampai bertahun-tahun kemudian.  Meskipun infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV akan membawa virus HIV dalam darahnya. Orang yang terinfeksi tersebut akan sangat mudah menularkan virus HIV kepada orang lain, terlepas dari apakah penderita tersebut kemudian terkena AIDS atau tidak . Untuk menentukan apakah virus HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah dengan tes HIV.

Gejala infeksi tahap menengah

Gejala infeksi HIV pada tahap menengah sudah lebih jelas, misalnya flu yang berulang-ulang  : lesu, demam, berkeringat, otot sakit, pembesaran kelenjar limfe, batuk.
Gejala infeksi HIV lainnya yaitu infeksi mulut dan kulit yang berulang-ulang, seperti sariawan, atau gejala-gejala dari infeksi umum lain yang selalu kambuh karena penurunan kekebalan tubuh.

Gejala infeksi tahap akhir

Gejala infeksi HIV tahap akhir disebut juga gejala AIDS, yaitu berat badan menurun dengan cepat, diare kronis, batuk, sesak nafas (infeksi paru-paru, tuberculosis yang telah meluas), bintik-bintik atau bisul berwarna merah muda atau ungu (kanker kulit yang disebut sarcoma kaposi), pusing-pusing, bingung, infeksi otak.

Penyebab penyakit HIV/AIDS

Penyebab penyakit HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang system kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak. Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada tahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya dengan mudah.
Infeksi HIV ditularkan melalui hubungan badan baik vagina, anus, dan kontak dengan darah penderita HIV, seperti lewat jarum suntik, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIV, menerima transfusi darah yang terinfeksi, serta transplantasi organ tubuh.
Apabila anda merasa telah terkena infeksi HIV segeralah periksa ke dokter. Hindari tempat-tempat yang banyak serangan penyakit. Tidak melakukan hubungan badan dan mencegah kehamilan, serta jangan menjadi donor darah , sperma, ataupun organ tubuh.
Sebagai tambahan : infeksi HIV/AIDS tidak bisa ditularkan lewat kontak sosial biasa seperti berjabat tangan dan berpelukan. Makanan atau alat-alat makan. Toilet dan kolam renang. Gigitan nyamuk atau serangga lain serta donor darah yang bebas virus HIV.

Cara pencegahan penyakit HIV/AIDS

Mencegah penyakit HIV/AIDS relatif lebih mudah dibandingkan dengan mengobatinya. Mencegah penyakit HIV/AIDS akan semakin penting artinya berhubung penyakit ini belum ditemukan obatnya. Berikut ini beberapa cara pencegahan penyakit HIV/AIDS :
  1. Setialah dengan suami atau istri anda. Lakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan hidup anda (safe sex).
  2. Menghindari seks bebas (free sex). Jangan melakukan hubungan badan dengan pekerja seksual (PSK) atau berganti-ganti pasangan.
  3. Gunakan kondom secara benar dalam berhubungan seksual, kecuali untuk pasangan-pasangan yang menginginkan bayi. Kondom bisa menurunkan resiko infeksi tetapi tidak dapat mencegahnya secara total. Kondom yang terbuat dari selaput (membrane) binatang terlalu tipis untuk dapat melindungi.
  4. Hindari penyalah-gunaan obat terlarang, narkoba dan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
  5. Bila ingin akupunctur, tattoo, atau tindik telinga pastikan bahwa alat-alat yang dipakai telah disterilkan.
  6. Bila perlu operasi, sebaiknya minta transfuse darah autologous, yaitu donor darah untuk nantinya dipakai sendiri

Unicef Indonesia : Pencegahan HIV/AIDS di Youtube

Kewaspadaan umum untuk mencegah infeksi HIV/AIDS

Prinsip kewaspadaan dalam menghindari penyakit AIDS mutlak diperlukan bagi mereka yang rentan terhadap penularan infeksi HIV. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip kewaspadaan umum(general precaution), yakni pedoman tentang cara pengendalian infeksi untuk melindungi para pekerja medis, pasien, maupun orang lain sehingga mereka terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu.
Kewaspadaan umum dalam mencegah infeksi hiv aids meliputi :
  1. Cara menangani dan membuang benda-benda tajam yang dapat menimbulkan luka, sayatan atau tusukan. Termasuk dalam hal ini adalah jarum, jarum hipodermik, pisau bedah, gunting, perangkat infus, gergaji, pecahan kaca, dan lain-lain.
  2. Membersihkan tangan dengan sabun dan air sebelum maupun sesudah melakukan semua prosedur operasi.
  3. Memakai alat pelindung seperti sarung tangan, jubah, masker, dan kacamata pelindung bila terpaksa harus bersentuhan langsung dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
  4. Melakukan pembersihan atau desinfeksi peralatan kerja dan lain-lain yang terkontaminasi.
  5. Penanganan tempat tidur, seprei kotor, lantai yang terkena noda secara tepat.
Sekalipun prinsip kewaspadaan umum untuk mencegah hiv aids ini terutama ditujukan kepada para pekerja medis, tak ada salahnya bila kita semua berhati-hati dan waspada untuk mencegah terjadinya luka yang disebabkan oleh jarum, pisau, gunting dan peralatan tajam lainnya. Apalagi bila kita hidup berdampingan dengan orang yang terkena infeksi HIV.
Akhirnya, menerapkan gaya hidup sehat dan setia pada pasangan suami atau istri anda mungkin adalah cara paling sederhana yang bermanfaat agar terhindar dari penyakit HIV/AIDS yang mematikan ini.

Gambar Penderita Hiv Aids Yang Menakutkan

Posted on by 6 Comments ↓

“Sebuah gambar sama dengan seribu kata”. Ungkapan klasik ini sudah terbukti banyak benarnya, termasuk juga dalam gambar hiv aids. Kadang-kadang untuk memahami apa dan bagaimana bahaya hiv aids bagi kesehatan, tidak cukup hanya dengan mencerna kata-kata atau kalimat verbal, namun perlu diperjelas dengan ilustrasi dalam bentuk gambar. Konkretnya, dengan menampilkan gambar penderita hiv aids misalnya, pesan tentang bahaya hiv aids menjadi lebih jelas.
Penyakit hiv aids adalah penyakit yang menakutkan. Beberapa gambar penderita hiv aids berikut ini semoga bisa menjadi warning akan bahaya penyakit tersebut. Sekaligus menjauhkan kita dari perilaku yang rentan terhadap penyakit hiv aids yang mematikan itu.
Gambar orang yang terkena hiv aids ini dipilih dari beberapa gambar yang paling moderat alias paling tidak menakutkan. Meski untuk beberapa orang, gambar penderita hiv aids ini masih saja membuat mereka takut. Semua gambar hiv aids tersebut diperoleh dari googling internet.
gambar penderita hiv aidsgambar penderita hiv aidsgambar orang yang terkena hiv aidsgambar penyakit hiv aidsgambar hiv aids 2Semoga  beberapa contoh gambar tentang penderita hiv aids diatas menyadarkan kita semua pada dahsyatnya ancaman dan bahaya hiv aids.